Kebonarum,(klatentv.com)_ Warga Dukuh Pilangsari, RT 24 RW 11, Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Klaten disibukan dengan munculnya seekor kera ekor panjang yang tak diketahui asalnya di atas rumah warga senin pagi (11/4/2016).
Warga mengetahui munculnya kera itu sekitar pukul 06.00 WIB dan setelah bertengger di atas rumah Wahyono dan berpindah pindah ke pohon buah buahan seperti mangga dan rambutan.
Ketua RT 24 suparmin, kehadiran kera liar yang tak diketahui asalnya ini diduga dari lereng gunung merapi daerah Kemalang. Namun setelah ada pawang kera yang berdatangan, kera tersebut ternyata kera peliharaan seseorang yang terlepas.
“Kalau kera tersebut tak ditangkap, maka warga di sini menjadi resah. Kalau keranya diam ndak masalah, tapi kalau keranya marah, genting bisa rusak. Baru kali ini ada kera yang nangkring di rumah warga sini, seumur-umur baru kali ini ada kera liar,” ujar Suparmin yang juga anggota Senkom Mitra Polri Klaten tersebut.
Sementara Camat Kebonarum Joko Purwanto didampingi Kasi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Kebonarum, menyatakan ikut khawatir jika kera betina tersebut tidak bisa tertangkap. Awalnya jelas Joko, ada upaya penembakan kera liar tersebut dengan cara dibius. Namun setelah dua pawang kera datang ke lokasi, akhirnya kera berhasil ditangkap meski butuh waktu hingga empat jam.
“Sehari sebelumnya ada seorang pawang kera yang juga berhasil menangkap seekor kera jantan di Desa Brajan, Kecamatan Jogonalan, Minggu petang (10/4/2016) kemarin. Akhirnya kera jantan itu digunakan untuk meluluhkan kera betina yang masih liar tersebut. Dilihat dari cirinya, itu kera milik warga yang terlepas, kalau kera dari lereng merapi masih liar dan pasti lari saat melihat orang,” ujar Joko Purwanto.
Proses penangkapan kera lepas itu mendapat perhatian ratusan warga yang penasaran ingin melihat dari dekat. Bahkan anggota Polsek dan Koramil Kebonarum juga ikut membantu proses penangkapan.
salah satu warga, Ibu Henny (47 th), sempat takut karena kera betina tersebut sempat berada di atas rumahnya dan makan buah rambutan miliknya yang ada di depan rumah.
“Saya kan khawatir, anak saya dua orang sementara suami saya ada di luar kota. Kalau kera liar ini tidak bisa tertangkap jadi takut dirumah,” ujar Henny.**