PDAM Pastikan Penggunaan Clorin Aman

Klatentv.com – Direktur Utama PDAM Klaten Menegaskan penggunaan gas klorin yang menyebabkan 23 warga dilarikan kerumah sakit, kamis (20/8) sudah sesuai standart. Kebocoran tabung klorin di gardu sumur dalam Dukuh Tegal Kepatihan, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah Tersebut Murni Kecelakaan. Pihaknya menjamin tidak ada gangguan pasokan air bagi pelanggan.

Dirut PDAM Klaten Memberikan Keterangan Pers Terkait Kebocoran Gas Clorin Di Tegal Kepatihan
Dirut PDAM Klaten Memberikan Keterangan Pers Terkait Kebocoran Gas Clorin Di Tegal Kepatihan

“Secara tekhnis ini murni kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Tabung gas klorin bocor dan kami sudah menanganinya,” ungkap Dirut PDAM Klaten, Irawan Margono, Jumat (21/8).
Menurut Irawan Margono, sumur dalam yang berada di gang Sidomulyo itu bernama Pamardi Rahayu. Sumber air yang di dalamnya disalurkan bagi dua ribu pelanggang yang ada di kota Klaten bagian selatan. Sedangkan tabung klorin berfungsi untuk menetralisir atau menjernihkan kadar air. Gardu sumur dalam di Kampung Tegal Kepatihan tersebut baru dipasangi tabung gas klorin pada 2009 lalu dan baru pertama kali ini terjadi kebocoran. Dan pemakaian klorin untuk memberantas bakteri dan menjernihkan air telah dilakukan PDAM Klaten semenjak tahun 80an.
“Semenjak PDAM Klaten berdiri pada 1977, baru kali pertama ini ada kejadian seperti itu. Jadi kejadian ini akan kita jadikan bahan evaluasi kedepannya,”katanya.
Selain di Tegal Kepatihan, Penggunaan Gas Klorin juga dilakukan di empat lokasi sumber air lain, diantaranya di karangnongko,kebonarum serta Kecamatan Tulung.
“Nanti akan kita evaluasi terkait penggunaan gas klorin. Tapi yang jelas ada pergantian tabung bulanan secara rutin. Jelas Irawan.
Irawan membantah jika tidak adanya petugas Pamardi Rahayu yang berjaga, Menurutnya, setiap hari ada petugas yang mengontrol sumur dalam tersebut. PDAM Klaten juga berjanji akan menanggung biaya perawatan korban yang dirawat di rumah sakit.
“Ya tentu saja kami akan bertanggung jawab atas gangguan lingkungan ini. Prinsipnya sekarang sudah ditangani,” tandasnya.