Rawan Banjir, Pintu Air Bendung Talang Akan Dipantau CCTV

IMG-20140131-WA003IMG-20140131-WA014IMG-20140131-WA009
Untuk memantau banjir dan debit air di di kali dengkeng, BPBD Klaten berencana memasang alat pantau banjir berupa CCTV di bendung Talang Desa Talang Bayat Klaten. CCTV ini akan memantau volume debit air di bendungan terbesar di kali Dengkeng ini. CCTV ini dipasang agar volume air dapat terpantau sehingga dapat digunakan sebagai sarana mitigasi bencana banjir baik di klaten maupun di Bengawan Solo .
CCTV akan dipasang diatas tower untuk memantau ketinggian air kali Dengkeng. CCTV tersebut dikendalikan atau dipantau di ruang pusat data dan informasi serta pengendalian operasi di kantor BPBD dengan menggunakan jaringan internet. Sehingga ketika ketinggian air berdasarkan alat fiskal atau alat ukur debit air milik PU menunjukkan tingkat membahayakan atau berada diatas titik aman.  Kemudian apabila keadaan tidak aman atau membahayakan , BPBD akan memberikan peringatan kepada sejumlah desa terutama yang terancam banjir karena volume air tinggi .
Kepala BPBD Klaten , Sri Winoto, saat melakukan survei lapangan pemasangan CCTV tersebut, mengatakan bahwa,bendung Talang ini dipilih karena di tempat tersebut merupakan hulu dari pertemuan antara sungai di wilayah bagian utara klaten meliputi Klaten Kota sampai dengan Jogonalan, dengan sungai dari selatan , dari Prambanan, Ngandong , hinggat Bayat.
Lebih lanjut Sri Winoto menjelaskan , alat fiskal milik PU yang ada di pintu bendungan bisa menjadi alat indikator menentukan daerah daerah lain yang berada di sepanjang alur sungai Dengkeng rawan  banjir atau kemungkinan terjadi banjir. CCTV akan dikendalikan dari BPBD, dan apabila  alat fiskal menunjukkan keadaan yang membahayakan, BPBD akan memberikan peringatan dan instrukis kepada stake holder agar mewaspadai kemungkinan terjadi banjir.
Kebutuhan CCTV ini mendesak karena saat ini sedang memasuki puncak musim hujan. Hujan turun sangat deras diperkirakan masih akan turun hingga bulan Maret. Pihaknya berharap, awal Februari ini sudah dipasang CCTV tersebut dan dioperasionalkan.
Lebih jauh Sri Winoto menyatakan, pihaknya berencana memasang tiga CCTV di beberapa tempat yang rawan banjir seperti di sekitar Kecamatan Gantiwarno yang berbatasan dengan Gunung Kidul. Kemudian di daerah Cawas yang berbatasan dengan Sukoharjo yang juga rawan banjir . CCTV tersebut akan dikendalikan melalui pusat data dan informasi di BPBD.
CCTV tersebut juga bisa diakses publik , atau relawan, atau BPBD lain, yang membutuhkan, seperti daerah Solo dan sekitarnya. Karena, alat ini bisa sebagai early warning system volume sungai Bengawan Solo. Cukup dengan membuka website BPBD Klaten, semua  bisa memantau ketinggian air di sungai Dengkeng. Sistem pemantauan CCTV oleh BPBD ini merupakan sisitem yang akan dibangun BPBD untuk menggunakan atau memanfaatkan  sistem mitigasi bencana memanfaatkan teknologi dan internet. Kedepan, BPBD terus memperbaiki dan mengembangkan sistem mitigasi bencana dengan memanfaatkan internet dan media sosial.