Relawan bencana kaum disabilitas dilatih PRB

wpid-img_20151112_102747.jpg
Manisrenggo, klatentv.com_puluhan penyandang cacat kabupaten klaten mengikuti pelatihan DRR atau pengurangan resiko kebencanaan di shelter balai desa ngemplak seneng manisrenggo, kamis (12/11). Kaum disabilitas ini dilatih mengenali apa itu bencana dan cara mengatasinya.
Berawal dari kejadian bencana erupsi gunung merapi 2010 serta gempa bumi, sekitar 70 orang difabel se klaten semangat mengikuti palatihan dan simulasi pengurangan resiko bencana. Mereka datang mengendari motor yang telah dimodifikasi dengan roda tiga. 
Ketua ppck klaten edy subagyo menjelaskan alasan dipilihnya ngemplakseneng menjadi lokasi pelatihan karena desa di manisrenggo ini masuk wilayah rawan bencana, khususnya bencana erupsi gunung merapi maupun gempa bumi.
“Pengalaman tahun 2010 kita menghadapi bencana erupsi merapi dan jg gempa bumi, kita  hidup diwilayah rentan bencana,maka kaum difabel harus siap menghadapi bencana, kita harus tangguh terhadap bencana,” tegas edy subagyo.
wpid-img_20151112_102643.jpg
Ditambahkan edy, menjadi tangguh terhadap bencana diantaranya juga harus mampu membantu orang lain saat terjadi bencana, bukan hanya menolong dirinya sendiri. Menurutnya, Bencana bisa datang kapanpun maka kita harus siap dan mampu menetralisirnya.  “Utamakan dari keluarga, dengan menyiapakan skenario penyelamatan saat terjadi bencana Seperti saat gempa lakukan 3b ( berlutut, berlindung dan bertahan)”. Tuturnya
Diantara peserta yang hadir, terdapat salah satu difabel supriyadi yang dulunya relawan namun akibat bencana gempa bumi, ia terpaksa naik kursi roda. Kondisi kakinya yang tidak bisa digunakan untuk jalan, ternyata tidak menyurutkan semangat sosialnya untuk tetap menjadi relawan.
“Di klaten sedikitnya ada 9 261 difabel, mereka rentan dan sangat membutuhkan pendampingan khusus, salah satunya pendamping dari kaum disabilitas itu sendiri.” ucapnya.
Ia berharap dengan pelatihan pengurangan resiko bencana ini sekaligus dapat memotivasi kaum disabilitas agar bangkit dan tidak dipandang sebelah mata.