Wedi (klatentv.com)_Isyu kemunculan kembali faham komunisme ditanggapi sejumlah kalangan, seperti dilakukan pondok pesantren sunan kalijaga, di kecamatan wedi klaten, untuk Mencegah dan menangkal radikalisme dan komunisme PPM SUKA melauncingkan program “Membumikan Al Qur’an dan Nusantara Mengaji” agar para santri khususnya dan muda mudi muslim tidak mudah terjerumus ke jaringan LGBT, radikalisme dan komunisme.
Dalam acara Istighotsah Mujahadah rutin yg di adakan Pondok Pesantren Modern Sunan Kali Jaga desa Dengkeng Wedi Klaten setiap senin wage (malam selasa kliwon) ini di hadiri -+40an orang santri, masyarakat, anak jalanan binaan, beberapa tokoh masyarakat dan aktifis.
Inti dari acara ini selain rutinan pondok juga sekaligus memperingati isro’ Mi’roj dan juga untuk memberi pencerahan pada para santri dan peserta tentang antisipasi pergerakan radikalisme, lbgt, dan komunisme yang sedang marak akhir-akhir ini.
Menurut keterangan dari Kiai Susilo Eko Pramono sebagai pemimpin pondok tersebut mengatakan “melalui gerakan ini setidaknya generasi kita bisa sadar diri dan bisa mengantisipasi perkembangan apapun dari sisi moral dan sebagainya dengan gerakan membumikan Al qur’an untuk Indonesia yang lebih baik, lebih bermartabat dan lebih sejahtera. Bahkan sebelum acara ini, tadi juga bergayung sambut antara polres dengan kami(pihak pondok), saya habis ngisi rausiyah di polres memberikan pencerahan tentang mengharap kepada seluruh masyarakat apabila ada yang mengetahui memakai simbol-simbol pki untuk segera melaporkan ke polisian, tentara atau bisa juga ke pondok kami agar bisa segera di tindak lanjuti secara tegas”.
“Ya, kami sangat mendukung gerakan TNI Polri dalam mencegah perkembangan kominis di klaten ini, hingga memang pondok kami sebagai salah satu pondok yang di percaya sebagai penyambung lidah antara masyarakat dengan aparat, polres maupun kodim” imbuhnya.