Amalkan Pancasila, Seratusan Warga Dan Relawan Lintas Agama Bergotong Royong Ngecor Masjid Al Huda Pasung

Wedi(klatentv.com)-Pengamalan akan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara. Seperti yang dilakukan warga Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten ini.

Seratusan orang dari berbagai agama, Ormas keagamaan, dan relawan tumplek blek ikut  bergotong royong mengecor dak Masjid Al Huda Dukuh Karangan RW 04, Desa Pasung, Minggu (4/6/2023).

Kepala Desa Pasung Sumarsono “Ambon” menyampaikan, pengecoran dak Masjid Al Huda ini melibatkan seratusan orang dari jamaah masjid setempat, warga dari berbagai agama, lintas Ormas keagamaan, dan relawan.

Baca Juga: Pentaskan-campursari-kadarwati-ajak-masyarakat-lestarikan-seni-budaya-bangsa-dan-pertahankan-pancasila

“Pasung itu kan mendapat predikat sebagai Desa Pancasila. Karena itu, untuk mewujudnyatakan Desa Pancasila dan juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka dalam pengecoran dak Masjid Al Huda ini kita melibatkan umat lintas agama, ormas dan relawan. Kegiatan gotong royong ini juga sekaligus untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni,” katanya.

Sumarsono “Ambon” menjelaskan, mereka yang terlibat dalam gotong royong pengecoran dak Masjid Al Huda ini adalah jamaah, warga sekitar, dan relawan dari Banser (NU), Senkom (LDII), MTA, Relawan Foredi (Forum Relawan Wedi), umat Hindu, umat Kristiani, Relawan Sungai, dan sebagainya,

“Yang dicor luasnya 12 meter kali 12 meter. Sebelumnya, bangunan masjid yang lama dirobohkan, dan mulai dibangun baru. Peletakan batu pertama dilakukan pada 2 Maret 2023. Direncanakan, pembangunan masjid ini bisa selesai dalam waktu 7 bulan. Ini kalau anggarannya ada dan tercukupi. Anggaran pembangunannya sekitar Rp1 miliar,” terangnya.

Kades Pasung mengatakan, untuk pengerjaan pembangunan masjid menggunakan tukang lokal dan teknisi dari desa setempat. Tukang dan laden yang dibayar sebanyak 9 orang. Mereka dibantu para jamaah dan warga yang dijadwal secara bergiliran.

“Setiap hari ada jamaah dan warga lingkungan yang dijadwal untuk bergotong royong. Dan setiap gotong royong itu, mereka membawa konsumsi atau snack dari rumah. Sedang untuk donatur dari jamaah masjid sendiri, warga sekitar, donatur dari luar, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Klaten, dan pengusaha-pengusaha dari Wedi. Juga ada donasi material dari Polres Klaten berupa semen,” ungkapnya.

“Ambon” menambahkan, dengan pengecoran dak yang melibatkan warga dari lintas agama, lintas ormas dan relawan ini diharapkan masyarakat semakin guyub rukun dan bersatu.

“Kami ingin menunjukkan rasa kegotongroyongan warga dan menumbuhkan rasa saling memiliki. Walaupun warga itu berbeda-beda agama dan keyakinan, tetapi gotong royong itu tetap jalan. Desa Pancasila itu nyata dan bisa dirasakan warga,” harapnya.

Pengecoran dak Masjid Al Huda Dukuh Karangan RW 04 yang melibatkan warga lintas agama, lintas Ormas keagamaan dan relawan pada Minggu (4/6/2023) ini menunjukkan bahwa keberadaan Desa Pancasila itu nyata dan bisa dirasakan warga.

Untuk diketahui, Masjid Al Huda di Dukuh Karangan ini merupakan masjid pertama di Desa Pasung. Masjid dibangun pada tahun 1972. Sedang untuk jumlah jamaahnya paling banyak. Karena menampung jamaah dari 4 RW, yaitu Dukuh Karangam, Pasung, Ngepeh, dan Delon. (L Sukamta)

Editor: Windarto