Belajar Ketahanan Pangan, IWAPI Klaten Lakukan Kunjungan Kerja Ke KWT Gendhis Manis Plawikan

Jogonalan(klatentv.com)-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Klaten melakukan kunjungan kerja ke Kebun Ketahanan Pangan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gendhis Manis Dukuh Tengahan RT 02 RW 12, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten pada Jumat (15/9/2023).
Kunjungan kerja IWAPI ini dipimpin langsung oleh Ketua IWAPI Klaten Erwina Kusmarini dan diikuti pengurus serta anggota yang berjumlah sekitar 30 orang.
Ketua IWAPI Kabupaten Klaten Erwina Kusmarini menyampaikan, maksud dan tujuan kunjungan kerja IWAPI Klaten ini untuk melihat dan mengetahui kegiatan yang sudah diprogramkan Pemerintah Desa Plawikan, khususnya dalam hal pemberdayaan masyarakat. Adapun fokusnya adalah kegiatan ketahanan pangan, dan locusnya di Kebun Ketahanan Pangan KWT Gendhis Manis.
“Kami berharap, kunjungan kerja ke Desa Plawikan ini bisa menginspirasi bagi ibu-ibu IWAPI Klaten, dan masyarakat lainnya. Yaitu bagaimana kita bisa memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami aneka sayuran, sehingga kita bisa menghemat pengeluaran. Dan akhirnya, kita, para wanita bisa menjadi lebih mendiri dan sejahtera,” katanya.
Wartakita.org mengabarkan, begitu rombongan IWAPI Klaten tiba di lokasi, langsung disambut oleh Kepala Desa Plawikan Lilik Ratnawati dan para Perangkat Desa, BPD, serta para pengurus dan anggota KWT Gendhis Manis. Rombongan IWAPI Klaten lalu diajak menuju ke lokasi kebun ketahanan pangan.
Acara tersebut dipandu langsung oleh Ketua RT 2 RW 12, yang sekaligus Pembina Ketahanan Pangan KWT Gendhis Manis, Petrus Totok Mulyanto.
Petrus Totok Mulyanto Petrus menjelaskan, lokasi Kebun Ketahanan Pangan Gendhis Manis awalnya adalah lahan kosong seluas 3×4 meter di sisi timur Pos Ronda RT 2. Sejengkal lahan tersebut dimanfaatkan dengan aneka jenis sayuran hingga bisa dipanen.
Program Ketahanan Pangan Desa Plawikan digulirkan awal Januari 2022 untuk tingkat RT dan dilombakan, yang diikuti oleh 29 RT. Atas tampilan fisik aneka jenis sayuran di kebun ketahanan pangan, catatan kegiatan, catatan pemeliharaan, warga yang terlibat, dan rekam jejak gotong royong warga, maka akhirnya Kebun Ketahanan Pangan Gendhis Manis menjadi Juara l.
Atas prestasinya dalam melestarikan kebun ketahanan pangan pasca lomba, maka Pemerintah Desa Plawikan mengukuhkannya menjadi Kelompok Wanita Tani.
“Dan ini menjadi awal semangat bagi anggota untuk memperluas kebun kita, yaitu perluasan kebun 2 dan 3. Perluasan kebun tersebut atas inisiatif pengurus dan anggota KWT Gendhis Manis setelah mereka merasakan manfaatnya,” terangnya.
Dalam kunjungan itu, Totok Mulyanto menerangkan proses penanaman kebun, jadwal, cara pemeliharaan, panen sayuran, pemanfaatan, serta pengenalan aneka jenis sayuran secara jelas kepada rombongan IWAPI Klaten.
Dan untuk memeriahkan suasana, maka kunjungan rombongan IWAPI Klaten ini juga disuguhi Tari Gambyong Pareanom dari Sanggar Tari Omah Ayuku Plawikan dan sajian kreatifitas seni gerak dan lagu dari ibu-ibu anggota KWT Gendhis Manis.
Sedang Kepala Desa Plawikan Lilik Ratnawati mengaku merasa haru, bangga, dan tersanjung atas kehadiran Ketua dan rombongan IWAPI Klaten ke Desa Plawikan ini.
Lilik merasa haru karena di hari-hari menjelang berakhirnya masa tugasnya sebagai Kepala Desa Plawikan, nampaknya ia masih padat dengan kegiatan sosial, kemasyarakatan serta layanan umum kepada masyarakat.
Ia menyadari, karena berangkat dengan niat tulus dalam pengabdiannya untuk Desa Plawikan ketika ikut Pilkades, maka dengan senang dan riang hati, Lilik terus berinovasi dan berkreasi dalam memberikan warna Desa Plawikan melalui aneka pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Lilik menyatakan, aktifitas KWT Gendhis Manis dan KWT lainnya serta Paguyuban yang ada di Desa Plawikan, focus serta lokusnya amatlah biasa saja dan sederhana. Melalui Program Desa berupa kegiatan Ketahanan Pangan yang digulirkan sejak awal tahun 2022, ternyata hingga sekarang beberapa KWT masih lestari.
Dikatakan biasa saja dan sederhana, karena Kebun Ketahanan Pangan ini tujuannya untuk memanfaatkan tritisan rumah, halaman sekitar rumah dengan luasan terbatas sebagai sasaran lokasi, dan focusnya untuk ditanami aneka sayuran yang bisa dipanen harian, mingguan, maupun bulanan. Di lokasi KWT Gendhis Manis ditemui aneka tanaman sayuran, seperti tomat, cabai, terong, kangkung, bayam, buncis, kenikir, sawi dan lain-lain.
Kenyataannya, dari kegiatan yang biasa saja dan sederhana tersebut, masyarakat Desa Plawikan sebagaimana ditunjukkan KWT Gendhis Manis bisa mengurangi pengeluaran harian rumah tangga untuk pembelian aneka jenis sayuran.
“Dampak positif dari kegiatan kebun ketahanan pangan yang mereka rasakan adalah tersedianya aneka sayuran, terpupuknya rasa solidaritas sosial, rasa gotong royong, rasa kebersamaan dan kerukunan antar warga saling terjaga,” paparnya.
Lilik menambahkan, kehadiran Ketua IWAPI Klaten beserta rombongan yang mengusung tema “IWAPI Peduli Masyarakat Berseri” ini dirasakan tepat bagi warga Desa Plawikan. Karena kegiatan kebun ketahanan pangan ini dipedulikan dengan kunjungan ini. Sehingga masyarakat Desa Plawikan, khususnya KWT Gendhis Manis berseri karena disemangati IWAPI Klaten melalui kunjungan kerja ini.
Menurutnya, aktifitas pemberdayaan masyarakat Desa Plawikan yang dengan susah payah dalam membangun kebun ketahanan pangan pada tahun 2022 ini juga menjadi obyek pembelajaran bagi 50 orang Mahasiswa Pascasarjana STPMD-APMD Yogyakarta.
“Dan hari Jumat ini menjadi berkah bagi Kades dan warga Desa Plawikan serta seluruh hadirin atas kunjungan kerja IWAPI Kabupaten Klaten,” ucapnya.
Lilik mengemukakan, jejak digital atas kegiatan warga Desa Plawikan dalam membangun kebun ketahanan pangan ini juga telah ditulis dalam Buku berjudul “Plawikan Mapan”, dimana Menteri Desa dan PDTT berkenan memberikan Kata Pengantar dalam buku tersebut. Dan ini sungguh membanggakan bagi Pemerintah Desa Plawikan.
Pada acara tersebut, Kepala Desa Plawikan juga menyerahkan Buku Plawikan Mapan kepada Ketua IWAPI Klaten sebagai referensi.
“Jika Farel mendendangkan lagu Ojo Dibanding Bandingke! Maka masyarakat Desa Plawikan minta untuk dibandingke dengan desa lain dalam hal pemberdayaan masyarakat, khususnya ketahanan pangan. Karena sandang bisa dinomerduakan. Tetapi pangan harus dinomersatukan. Melalui kebun ketahanan pangan, setidaknya pengeluaran harian untuk aneka sayuran bisa dikurangi,” ungkapnya. (L Sukamta)