‘Cethik Geni’ Lompya Duleg, Tradisi

Delanggu(klatentv.com)- Sanggar Semaya Endha desa Gatak kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (7/2), menggelar agenda tahunan ‘Cethik Geni’ Lompya Duleg. Di masa pandemi helat budaya Cethik Geni hanya menggelar ritualnya saja tanpa perayaaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Cethik geni adalah tradisi menyalakan api di tanur kecil kemudian memantiknya pada sebuah teplok (lampu minyak) dimana api berasal dari tanur tersebut. Teplok kemudian diusung dengan kirab ke halaman luas dengan sajian kenduri khas lompya duleg.
Lompya duleg adalah kekayaan sejarah berupa kuliner yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Keberadaannya kini semakin terkikis. Di desa Gatak hanya tinggal 30-an warga yang masih memproduksi makanan legendaris ini. Untuk itulah ritual Cethik Geni dihelat guna tetap menyalakan api spirit mempertahankan kuliner Lompya Duleg.
Angayoga Agastya, Humas pelaksana kegiatan menuturkan dahulu di Gatak ini ada ratusan produsen lompya duleg, kini hanya tinggal puluhan saja.
“Dulu ratusan warga yang membuat lompya duleg, kini hanya 30-an. Dengan tradisi cethik geni ini diharapkan Lompya Duleg tetap eksis meskipun di masa pandemi kami hanya bisa menggelar tradisi tahunan secara sederhana, hanya melaksanakan sakralisasinya tanpa perayaan,” terangnya.
(Ika NH Corner)