Klaten (klatentv.com)–Tim dokter Forensik yang melakukan otopsi terhadap jasad Siyono butuh waktu hingga sepuluh hari untuk mengetahui hasil otopsi siyono(34) warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten yang dilakukan minggu (3/4/2016) kemarin.
Ketua tim forensik Muhammadiyah, Gatot Suharto usai autopsi di pemakaman Desa Pogung Klaten, Minggu (3/4/2016) menjelaskan sembilan dokter independen dan diktambah dokter forensik polda jateng telah meneliti jasad Siyono baik pemeriksaan dari luar dan dalam untuk mencari penyebab kematiannya,
“Kita tidak hanya melakukan pemeriksaan secara visual dengan kasad mata saja, tetapi juga melalui test laboratorium, sehingga hasilnya baru bisa diketahui sekitar tujuh hingga sepuluh hari ke depan,” katanya.
Dalam autopsi pihaknya masih dapat menemukan bekas luka-luka terjadi suatu intravital, diantaranya tulang rusuk dada patah, dahi kanan luka, kaki kanan luka, tengkorak utuh, tenggorokan lebam, pelipis kanan lebam. Namun, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium.
Ditegaskan gatot, dari hasil pemeriksaan visual memang tidak ditemukan bekas luka tembakan senjata api di jasad Siyono, tetapi lebih jelasnya nanti menunggu hasil laboratorium. Sementara dokter forensik polda jateng AKBP dr. S hastry P.dr.S.pF,D.FM. menyimpulkan dari hasil autopsi td ditemukan adanya beberapa luka bekas kekerasan, tetapi utuk menentukan apakah itu merupakan penyebab kematian atau bukan masih menunggu pemeriksaan patologi anatomi dari jaringan kulit dan otot yg tadi telah diambil, dari itu juga dapat diketahui apakah bekas itu didapatkan sebelum atau setelah kematian.
Dalam pelaksaan autopsi jasad Siyono di Desa Pogung Klaten itu juga dihadiri antara lain Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum Busyro Muqoddar, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Tim Konas HAM, dan Tim Koodinator Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan, Komnas HAM RI, Siane Indriani.
