Jogo Toyo Kamulyan, Upaya Danone Aqua Lestarikan Lingkungan dan Perekonomian Masyarakat Sekitar Pabrik

Kota(klatentv.com)-Danone – AQUA berkomitmen untuk memberdayakan perekonomian masyarakat di daerah, terutama di sekitar Daerah Aliran Sungai ( DAS) Pusur dari hulu sampai hilir yang berlokasi di propinsi Jawa Tengah, tepatnya di kabupaten Boyolali dan kabupaten Klaten.

Demikian di sampaikan Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dalam Media Visit di Klaten, Kamis (13/07/2023).

“Untuk memberikan dampak yang nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat, kami berkomitmen untuk aktif melakukan penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air di daerah aliran sungai (DAS). Selain itu juga mendukung pertumbuhan perekonomian lokal melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, sekaligus membantu dalam mitigasi potensi bencana alam,”jelasnya.

Ia mengungkapkan, di bagian hulu DAS Pusur, bersama Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) telah menanam sekitar 141.041 pohon jenis mahoni, suren, sengon, cengkeh, durian serta kakao.
Kemudian membudidayakan 1.500 bibit kopi di desa Sangup dan 2.000 bibit di desa Mriyan di wilayah kecamatan Tamansari kabupaten Boyolali.

Selain itu juga membangun embung berkapasitas 12.000 meter persegi, 2.650 biopori, 60 sumur resapan, 430 torak dan 56 unit biogas.

Sementara di bagian tengah DAS, lanjut Karyanto, pihaknya berkomitmen melestarikan keanekaragaman flora dan fauna melalui taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) seluas 4,6 hektare yang memiliki lebih dari 200 spesies tanaman dan populasi yang mencapai lebih dari 1000 tanaman.
Selain di Taman KEHATI juga menanam tanaman keras seperti alpukat dan lemon California di desa Sudimoro, kecamatan Tulung untuk menjaga kualitas air sekaligus mencegah potensi bencana alam di wilayah tengah DAS Pusur.

Sedangkan di bagian hilir bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi dan sejumlah anggota Pusur Institut mendorong penerapan pertanian yang ramah lingkungan dengan mendampingi petani mengajak untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia guna menekan pencemaran air sungai selain untuk menjaga kualitas air di wilayah hilir DAS Pusur.

Pabrik juga membentuk Forum Relawan Irigasi (FRI) dengan melakukan pembersihan sedimen juga sampah di saluran irigasi primer,sekunder dan tersier untuk memastikan air dapat terdistribusi dengan baik.
Program yang bertajuk Jogo Toyo Kamulyan itu mengelola jaringan irigasi seluas 300 hektar atau 53 persen dari wilayah hilir DAS Pusur yang tidak mendapatkan aliran irigasi.

“Program ini membantu petani dalam irigasi lahan pertanian dengan melakukan perbaikan 7.786 m saluran dan 22 pintu air,” bebernya.

Dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat, lanjut Karyanto pihaknya telah mengaktifkan Sekolah Lapangan bagi 135 petani di enam desa, membantu pengadaan fasilitas penangkaran benih lokal,produksi pestisida nabati, produksi agensia hayati serta museum pertanian. (Wiwiek EW).

Editor: Windarto