Kota, (klatentv.com)_Sebanyak 35 orang dari perkumpulan fasilitator pemberdayaan masyarakat klaten “temankita” melakukan kunjungan ke kabupaten karanganyar untuk belajar cara mengelola sampah dimasyarakat.
Mereka berharap desa desa diklaten mampu menjadi desa mandiri dalam hal pengelolaan sampah
Hal ini disampaikan dalam kunjungan kerja teman kita ke desa buran kecamatan tasikmadu kabupaten karanganyar rabu (13/04/2016) yang diterima oleh bkm maju lancar desa buran.
Dalam penyampaiannya Dade Sarifudin sebagai korkot karanganyar bahwa seharusnya klaten itu bisa menjadi contoh desa mandiri, karena kedepan pengelolaan sampah menjadi paling urgen bagi masyarakat di perkotaan. Maka bersama kita selalu belajar karena desa buran ini sebagian kecil untuk pengembangan dalam pengelolaan sampah yang di biayai oleh program penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK) yang dilakukan untuk kegiatan pengelolaan sampah terpadu (TPST 3R) di BKM Maju Lancar di desa buran ini.
Dalam sambutannya kepala Desa Buran, marsies yayuk sri rahayu menyebut sampah selama ini selalu menjadi masalah lingkungan, maka salah satu solusi mengatasi sampah harus datang dari masyarakat itu sendiri.
“Pengelolaan sampah jika tidak dari inisiatif dan digagas dari masyarakat sendiri maka tidak akan ada penyelesaianya, dengan kebersamaan ini maka sampah akan menjadi nilai tambah bagi masyarakat,” ungkapnya
Dalam pengelelolaan sampah terpadu juga mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten untuk mesin pengelolaanya dan dilakukan per dusun dan RT pun digerakkan untuk melakukannya. Pengolahan sampah di fokuskan pada pengolahan sampah organik dan anorganik. Sistem pengumpulan sampah di 6 dusun dibagi dengan sistem 1 tempat sampah untuk 5 rumah.
awal proses terlaksananya kegiatan pengolahan sampah ini berawal dari komunikasi dari Korkot Karanganyar, mas Dade Sarifudin, Pemerintah Desa Buran, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Sampai dengan saat ini sudah berjalan dengan baik.
“Kita datang untuk belajar dan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan sampah di desa buran ini, semoga dengan belajar ini kita bisa lakukan kerjasama dalam pengelolaan persampahan di kabupaten klaten, karena ini termasuk indikator dalam program KOTAKU,” sambut wijayanto kordinator teman kita klaten.**