Komnas HAM investigasi ke rumah siyono

Cawas (klatentv.com)_ Pasca tewasnya Siyono, Komisi nasional hak asasi manusia (komnas ham) melakukan investigasi mendalam dengan mendatangi keluarga siyono, di desa pogung cawas senin (21/3/2016). Komnas ham dan kuasa hukum siyono menegaskan tetap akan melanjutkan tewasnya imam masjid tersebut ke ranah hukum.

Siane indriyani, saat menggelar jumpa pers di klaten
Siane indriyani, saat menggelar jumpa pers di klaten

“Sebenarnya sejak awal kita mengingatkan dalam penanganan terorisme jangan hanya mengedepankan kekerasan. Kekerasan tidak pernah menyelesaikan terorisme, namun justru memuculkan reradikalisme karena adanya dendam yang tidak pernah selesai,” ujar Koordinator Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas Ham Siane Indriani dalam jumpa persnya, Senin petang (21/03/16).

Hingga saat ini, Kuasa hukum pihak keluarga Siyono dan Komnas Ham tengah berusaha mengumpulkan informasi untuk terus mengusut tuntas kasus yang menewaskan siyono saat diperiksa densus 88 tersebut.

Lanjut Siane, Penanganan yang dilakukan Densus 88 selama ini justru dinilai sangat bertentangan dengan program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyuarakan Deradikalisasi. “Jadi pola-pola lama yang mengedepankan kekerasan ini harus dievaluasi secara total. Karena terbukti hingga saat ini tidak dapat menyelesaikan kasus terorisme,” tegasnya.

Menurutnya penanganan terorisme yang dilakukan Densus 88 dengan mengutamakan kekerasan telah memakan korban sedikitnya ada 118 khasus. Mereka umumnya baru berstatus terduga tapi telah kehilangan nyawa.

Yang menjadi ironis bagi Komnas Ham adalah dalam kasus tewasnya Siyono hingga saat ini tidak ada surat resmi penangkapan yang diterima pihak keluarga maupun pihak penasehat hukum. “Kita tinggal mengurutkan kronologis rentetan kejadiannya. Dari situ kita akan ketahui dimana kejangalannya. Kita analisis bersama dan membentuk tim kerja sama dengan PP Muhammadiyah juga,” tutupnya dalam jumpa persnya kepada awak media.