Lulus 100%, Siswa Kelas IX SMPN 3 Manisrenggo dilarang Konvoi dan Corat Coret Seragam

Manisrenggo (klatentv.com)-Dalam sepekan terakhir ini merupakan masa-masa perpisahan siswa yang hendak lulus sekolah, baik di tingkat SMP maupun SMA sederajat. Salah satu diantaranya SMP Negeri 3 Manisrenggo yang berlokasi di dukuh Sapen, Desa Sapen, Kecamatan Manisrenggo Klaten. Ada Sebanyak 155 siswa siswi dinyatakan lulus 100 persen.
Proses pengumuman kelulusan dilaksanakan oleh pihak sekolah secara sederhana, bertempat di aula sekolah setempat dengan dihadiri oleh orang tua siswa serta komite sekolah. Tampak pasca pengumuman kelulusan tidak terjadi aksi konvoi dan corat-coret yang dilakukan siswa karena dalam pengumuman kelulusan hanya dihadiri oleh orang tua masing-masing siswa. Selain itu juga mendapatkan pengawasan dari babinkamtibmas setempat.

Dalam pelaksanaan pelepasan para siswa kelas IX yang akan diselenggarakan pada hari rabu (14/6/2023), Siswa diwajibkan untuk mengenakan baju adat Jawa baik siswa putri maupun siswa putra. Menurut kepala SMP Negeri 3 Manisrenggo Ismi Roudhotul Janah, S. Pd, M. Pd, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi siswa melakukan corat coret seragam dan konvoi yang justru tidak mendidik bagi adik kelas serta mengganggu lalu lintas.

” Penggunaan pakaian adat bagi pelajar Ini diharapkan menjadi tradisi bagi sekolah setempat. karena apa? dengan pakaian adat atau kebaya, itu bisa meminimalisir kegiatan negatif yang sering terjadi setelah kelulusan, salah satunya corat-coret baju sekolah” katanya.

Selain itu, kegiatan kelulusan tersebut siswa juga wajib didampingi orang tua atau wali murid sehingga dipastikan selesai acara kelulusan wajib pulang kerumah bersama orang tau/wali murid masing-masing.

Pada acara pelepasan siswa akan digelar berbagai kesenian antara lain karawitan dan penampilan prestasi siswa di berbagai bidang seni.

Ismi berharap kepada para siswa, dimana setelah kelulusan ini diharapkan siswa segera mencari sekolah dijenjang yang lebih tinggi baik SMA ataupun SMK sesuai keinginan, karakternya, maupun potensi mereka masing-masing. Orang tua diharapkan memberikan dorongan dan semangat,namun tidak mengekangnya dalam siswa memilih sekolah.