Pelepasan Siswa Kelas IX SMPN 2 Prambanan Berlangsung Mengesan, Anak Diajak Menjadi Generasi Yang Tangguh Dan Berkarakter

Prambanan(klatentv.com)-Acara pelepasan dan perpisahan siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Prambanan, Kabupaten Klaten dilakukan di halaman sekolah setempat pada Sabtu (17/6/2023) pagi.

Kegiatan yang mengusung tema “Mewujudkan Generasi Millenial yang Berbudaya dan Berkarakter Pancasila” ini dimeriahkan dengan sejumlah acara dan penampilan siswa.

Hadir dalam acara ini perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Muspika Prambanan, Kepala Desa Pereng, Ketua RT dan RW di sekitar sekolah, para orangtua atau wali siswa Kelas IX, dan undangan lainnya.

Acara diawali dengan kirab yang diikuti oleh Kepala Sekolah, guru dan karyawan, serta 129 siswa yang telah dinyatakan lulus (100 persen). Rombongan kirab diawali dengan Cucuk Lampah dan diiringi Tari Gambyong.

Selama perarakan kirab dari sekolah menuju tempat yang telah ditentukan, para lulusan ini di-candra oleh Ketua Komite Sekolah Sukeni. Ini yang membuat prosesi kirab tersebut terasa sangat mengesan. Suasananya menjadi khidmat seperti di prosesi mantenan.

Selanjutnya acara pembukaan, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, sambutan Ketua Panitia Riyadi, penampilan lagu oleh Michael, sambutan Kepala SMPN 2 Prambanan Sri Purwaningsih, penampilan Tari Topeng Edan, sambutan Ketua Komite Sekolah Sukeni, dan penampilan lagu oleh Nathania dan Valent.

Kemudian sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang diwakili Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Siswa, Guritno, prakata perpisahan perwakilan OSIS dan Kelas IX, pengumuman prestasi siwa, prosesi pelepasan siswa, penampilan paduan suara Kelas IX dan penutupan.

Kepala SMPN 2 Prambanan Sri Purwaningsih menyampaikan, sekolahnya tidak menggunakan istilah wisuda dalam kegiatan ini. Tetapi memilih menggunakan istilah pelepasan dan perpisahan siswa Kelas IX.

“Pelepasan, yang artinya penyerahan kembali siswa Kelas IX dari sekolah ke komite sekolah, lalu dari komite sekolah ke orangtua. Dan perpisahan, dalam siswa Kelas IX berpisah dengan para guru, karyawan dan adik kelasnya,” katanya.

Sesuai tema acara, Sri Purwaningsih berpesan kepada siswa Kelas IX untuk bijak dalam menggunakan informasi teknologi (IT) dan harus berkarakter.

“Sekarang itu perubahan (terasa) sangat cepat. Jadi anak-anak saya minta untuk menggunakan IT dengan bijak. Anak-anak juga harus mengikuti perkembangan jaman. Namun demikian, anak-anak tidak boleh melupakan karakter sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada Pancasila,” pesannya.

Dalam kesempatan itu Sri Purwaningsih juga menekankan akan pentingnya karakter.

“Saya tekankan, bahwa karakter itu jauh lebih penting daripada pengetahuan atau kepandaian. Karena orang pandai yang tidak berkarakter tidak akan berguna. Tetapi orang yang sedang-sedang saja, bahkan kurang pandai, tetapi karakternya baik, justru itu yang lebih berguna bagi dirinya, keluarga, dan masyarakatnya,” ungkapnya.

Selain itu, Sri Purwaningsih juga mengajak siswa Kelas IX untuk menjadi generasi muda yang tangguh.

“Jangan menjadi generasi strawberry, generasi yang penuh dengan gagasan kreatif tetapi mudah menyerah dan gampang sakit hati. Genarasi yang lembek, yang mudah menyerah. Jangan seperti itu. Tetapi kalian harus menjadi generasi yang tangguh. Jangan seperti kaca, yang kalau terbanting, lalu pecah. Jadilah seperti bola bekel, ketika terbanting, malah melompat dan lebih tinggi. Jadi, bantingan itu dijadikan lompatan yang lebih tinggi. Kita harus mempunyai daya lenting yang tinggi. Saya doakan, semoga anak-anak mendapat tempat belajar sesuai dengan keinginan dan minat bakat kalian,” harapnya.

Sri Purwaningsih menambahkan, anak-anak merasa senang dengan diadakanya acara pelepasan dan perpisahan ini. karena kalau acara itu tidak diadakan, maka mereka sangat kecewa.

“Mereka akan meri (iri) dengan yang lainnya. Kok aku ora digawekke acara kaya ngono kuwi. Jadi anak-anak merasa senang dan sangat terkesan dengan acara ini,” ucapnya.

Sementara itu Wakil Kepala SMPN 2 Prambanan Bidang Kesiswaan, Kurnia Catur Sari mengaku terharu dengan acara pelepasan dan perpisahan siswa Kelas IX ini.

“Ya alhamdulilah, saat sekolah, anak-anak kadang ngeyel. Tetapi pada saat acara pelepasan dan perpisahan itu anak-anak tampak khidmat, nyenengke. Rasanya saya terharu, ikut trenyuh. Apalagi pada saat perpisahan itu anak-anak mengucapkan terima kasih kepada para bapak dan ibu guru,” ujarnya. (L Sukamta)

Editor : Windarto