Ceper, (klatentv.com)- Meski produksi jagung ditingkat petani surplus, pemerintah tetap mmebuka kran impor jagung hingga 100 ribu ton. Import komoditas pertanian ini pun menuai protes tak kecuali anggota DPR RI fraksi golkar endang srikarti handayani. Secara tegas endang srikarti menolak pasokan jagung impor karena justru akan berujung merugikan para petani.
Sikap ini disampaikan endang srikarti saat melakukan serap aspirasi melalui program sembako murah untuk rakyat di desa pasungan kecamatan ceper jumat (9/11/2018). Menurutnya, ia mendukung kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah yang secara tegas menyatakan tidak perlu pasokan jagung impor. Berdasarkan data dinas pertanian dan perkebunan (distanbun) jawa tengah, produksi jagung di jateng mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yakni mencapai 3,5 juta ton. Sementara berdasar data kebutuhan jagung di jawa tengah hanya mencapai 2 juta ton yang artinya surplus. Oleh karenya endnag sependapat menolak impor jagung masuk di jateng utamanya di klaten, boyolali, surakarta dan sukoharjo.
Selain melakukan serap aspirasi di desa pasungan, anggota komisi iv dprri endang srikarti handayani juga menemui ratusan warga dukuh gabahan, desa kunden, kecamatan karanganaom dengan membawa paket sembako murah untuk rakyat.
Saat ini harga jagung kisaran Rp.4500 – 5.000/kg nya, sejumlah petani lebih memilih dibawa pulang untuk dijual sendiri daripada langsung dijual ke penebas. Langkah pemerintah untuk mendatangakan jagung dari luar dan dijual ke pasaran dengan harga Rp. 4000 per kilogramnya dipastikan akan sangat merugikan para petani.