Tiga Calon Peserta UN di Tiga SMP Klaten Tidak Ikut Ujian

Kota, (klatentv.com)- Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ekobang dan Kesra ) Setda H Purwanto AC melakukan inspeksi mendadak (Sidak) Pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2016, senin (09/5/2016). Inspeksi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten H Pantoro dilakukan di tiga sekolah yakni SMP Negeri 6 Ujian Berbasis Kertas/ Regulair, SMP Negeri 1 (UNBK) dan SMP Negeri 2 Klaten (UNBK).
Disela kunjungannya H Pantoro menjelaskan, dari tiga lokasi inspeksi dijumpai ada tiga anak didik yang tidak mengikuti ujian, seorang di SMPN 1 Klaten karena sakit habis kecelakaan dan dua orang lainnya dari SMPN 6. Pihak sekolah (SMPN 6) sebenarnya telah berusaha maksimal agar kedua anak didiknya mau mengikuti ujian, namun kenyataan yang bersangkutan tidak bersedia.
Di klaten, jumlah peserta ujian nasional yang terdaptar sebanyak 17.994 siswa. Penyelenggara ujian dilakukan oleh 135 sekolah, dengan rincian 4 sekolah yaitu SMPN 1 dan 2 Klaten, SMPN 1 Delanggu dan SMPN 6 menyelenggarakan Ujian Nasional berbasis Komputer (UNBK), sisanya melakukan ujian nasional berbasis kertas (regulair).
“ Penyelanggara UNBK tahun 2016 sebanyak empat sekolah meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak satu sekolah di SMPN 1 Delanggu “ jelasnya.
Kepala SMPN 6 Klaten H Wiyarto dalam penjelasnnya mengatakan, peserta ujian nasional tahun ini terdapat sebanyak 266 siswa menempati 14 lokal masing-masing 20 anak. Dari angka tersebut hingga pelaksanaan ujian dua anak didik tidak mengikuti ujian, meski sekolah telah berusaha keras membujuk dan menjemput ke rumah tinggalnya. “ Sebenarnya terdapat tiga peserta enggan ikut ujian namun seorang diantaranya mau ujian sehingga tinggal dua anak tidak ujian, karena yang bersangkutan sejak pelaksanaan ujian sekolah lalu tidak masuk sekolah “ tambahnya.
Kepala SMPN 1 Klaten Haji Ismadi mengemukakan, keseluruhan jumlah peserta UNBK terdaftar di sekolahnya sebanyak 331 anak menggunakan empat ruang laboratorium komputer masing-masing tiga sesi. Namun seorang calon peserta (Aubarta) terpaksa tidak bisa ikut ujian karena sakit (habis operasi) akibat terkena musibah kecelakaan .
Sementara kepala SMPN 2 Klaten, Ny. Woro Subaningsih menjelaskan, sekolah mengunakan jenset berkapsitas 40000 watt untuk cadangan manakala terjadi listrik mati atau tegangan listrik tidak stabil saat siang hari. Ini dilakukan agar peserta ujian sebanyak 278 siswa memanfaatkan tiga ruang laboratorium komputer masing-masing tiga sesi ini dapat tenang dalam mengerjakan ujian.
Terpisah Ivana seorang peserta ujian mengatakan, secara umum pelaksanaan UNBK disekolahnya berjalan lancar hampir tidak ada kendala. Peserta rata-rata nyaman mengerjakan soal ujian dengan sistim kompouter ini, namun sayang satu komputer diantaranya sempat eror sebentar namun sejenak bisa digunakan kembali seperti semula.