BAYAT, (klatentv.com)_Warga di dusun Ngasem, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaen menerima bantuan 17 kambing jenis Etawa yang didatangkan langsung dari Kali Gesing, Kabupaten Purworejo, Sabtu siang (14/5).
Menurut Supriyono Hadi, nama kambing Etawa peranakan dari India dan kambing lokal Kali Gesing, telah menjadi jenis baru jenis baru yang diberi nama kambing Kali Gesing.
“Pada zaman Belanda, tahun 2010 ada tentara dari India yang membawa kambing jenis Jamnapari India ke Kali Gesing dan kambing tersebut dikawinkan dengan kambing lokal. Akhirnya secara turun temurun, kambing kawin silang itu menghasilkan jenis kambing Kali Gesing ini. Kami menyebutnya bukan kambing Etawa, tapi kambing Kali Gesing,” jelas Supriyono Hadi.
Bantuan kambing Kali Gesing yang terdiri 15 betina dan 2 ekor jantan ini, merupakan bantuan kepedulian Yayasan Tirto Kencono yang ada di dusun Bugel, desa Krakitan dengan ketuanya Suratin Eko Supono. Yayasan ini, jelas Suratin, bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan keagamaan.
Bantuan kambing ini sebagai bentuk dono roso anggota Yayasan Tirto Kencono kepada petani agar para petani, umumnya masyarakat bisa lebih mandiri dan semangat dalam makaryo atau bekerja bangun desa.
17 ekor kambing ini, jelas Suratin, merupakan hasil donatur para penegak hukum di Jakarta. Slogan kepedulian dan kebersamaan yang dikelola Yayasan Tirto Kencono ini menjadi satu semangat anggota, terutama para donatur dalam mendukung program yang ada.
Kambing yang diserahkan ini dikelola dengan cara digadoh, artinya petani yang dipasrahi kambing diminta mengelola kambing dengan profesional. Kalau kambing betina ini diprediksi mampu mimiliki anak atau cempe selama 12 tahunan.
“Setiap 7-8 bulan kambing bisa punya anak lagi dan nantinya warga petani lain yang belum dapat jatah kambing gaduhan. Pengelolaan kambing secara profesional dan bagi hasil, petani senang, yayasan juga eksis dan ke depan kampung Ngasem ini juga bisa menjadi kampung kambing Kali Gesing ini,” ujar Suratin.
Salah satu petani yang mendapatkan jatah gadoh kambing, Supardi, menyatakan bersyukur dengan kepedulian Yayasan Tirto Kencono kepada para petani.
Sebagian besar warga di Ngasem ini memang banyak yang beternak kambing lokal, dan dengan adanya bantuan kambing peranakan etawa dengan jenis kambing Kali Gesing ini, warga Ngasem semakain gumbregah.
“Kita semua siap untuk gadoh dan tidak akan menjual kambing bantuan ini. Nanti ada monitoring dalam mengembangkan kambing Kali Gesing ini dan petani yang belum dapat jatah, diharapkan bersabar,” kata Supardi.
Agar stamina kambing bantuan tetap kuat dan bisa menyesuaikan diri di lingkungan baru, maka tim pengadaan kambing Kali Gesing ini membawa seorang dokter hewan untuk memberikan pengarahan.
Ahmad Qosim, dokter hewan tersebut langsung menyuntik 17 ekor kambing tersebut dengan dua kriteria obat, yaitu serum stamina dan serum anti biotik. Dan setelah itu, selama setengah jam didampingi Suratin Eko Supono, memberikan pengarahan tentang strategi beternak kambing Kali Gesing dan cara mengatasi berbagai penyakit yang rentan dialami kambing tersebut di teras rumah Suratin di Ngasem. (kim)