Warga Konghucu Di Klaten Rayakan Imlek Secara Sederhana

M2U00095.MPG_000003240M2U00115.MPG_000000520M2U00111.MPG_000004280Warga tionghoa yang berkepercayaan konghucu di klaten, merayakan tahun baru imlek secara sederhana. mereka hanya menjalankan  ibadah dirumah bersama keluarganya, dengan membakar hio maupun uang uangan kertas. Salah satu keluarga etnis china yang masih menjalankan tradisi  perayaan hari raya imlek 2655, adalah keluarga ibrahim agan suganda, alias liem shiang yen  yang tinggal di di kelurahan jebugan, klaten utara. jumat pagi, keluarga yang masih memegang teguh kepercayaan khong hucu ini, melaksanakan ibadah imlek dengan mengelar doa dan membakar hio, di dalam rumah.  tak jauh beda dengan umat beragama lainnya, yang membawa hio  saat berdoa,  hio dibakar sebagai bentuk pengiriman doa kepada arwah leluhurnya.  ibrahim agan suganda menjelaskan, doa  yang dipanjatkan adalah mendoakan arwah orangtua, minta dilancarkan rezeki dan kesehatan.

Selain membakar hio,  keluarga pengusaha mesin foto copy ini juga  membakar uang-uangan dari kertas, serta sepasang baju yang juga terbuat dari kertas.  ritual ini memiliki makna agar di tahun kuda  ini bisa membawa rejeki.  di kabupaten klaten sendiri, saat ini sudah sangat jarang warga thionghoa yang menjalankan tradisi imlek, karena mereka saat ini sebagian besar menganut agama kristiani. menurut  liam shiang yen, hampir 90% etnis china ini yang sudah meninggalkan tradisi imlek.

Perayaan imlek biasanya juga diisi warga tionghoa dengan mengunjungi sanak saudaranya untuk bersilaturahim, sama seperti kaum muslim menjalankan perayaan idul fitri. biasanya, hal ini dilakukan setelah beribadah selesai. saat silaturahim, umumnya warga tionghoa menyediakan angpao, (amplop) berwarna merah berisi uang untuk dibagikan kepada saudara.