kota(klatentv)-Pasangan calon (Paslon) hasil rekomensasi kedua PDIP Sri Mulyani-Yoga Hardaya mendeklarasikan diri sebagai paslon Bupati dan Wakil Bupati Klaten. Perolehan suara dua partai pengusung yakni PDIP dan Golkar menjadi modal dasar memenangkan Pilkada pada 9 Desember mendatang.
Deklarasi digelar di Joglo Tumiyana, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat kamis malam (3/8/2020). Deklarasi diadakan dengan menggelar pentas wayang kulit berlakon Kumbakarno Gugur dengan dalang Ki Bagong Darmono. Deklarasi paslon Mulyo itu dihadiri dihadiri ratusan kader dan simpatisan PDIP dan Golkar Klaten.
Dalam penyampaian pidatonya, Sri Mulyani menyampaikan visi akan melanjutkan pembangunan Klaten mengusung visi 2021-2024 yakni terwujudnya klaten maju, mandiri, dan sejahtera.
Sementara itu, Yoga Hardaya dalam pidatonya mengungkapkan pilihan Golkar berkoalisi dengan PDIP. Sri mulyani dipandang sudah terbukti dan teruji menciptakan harapan dan masyarakat.
“ada tiga substansi di balik koalisi. Pertama koalisi berbasis platform. Visi terwujudnya maju mandiri dan sejahtera hasil persenyawaan antara PDIP dan Golkar. Kedua, koalisi kebangsaan. Sejarah sudah membuktikan bahwa PDIP dan Golkar rumahnya para nasionalis. Ketiga koalisi ini koalisi kerakyatan,” kata Yoga yang juga Ketua DPD Partai Golkar Klaten.
Yoga menuturkan hasil Pemilu 2019 dengan PDIP dan Golkar meraih kursi terbanyak di DPRD Klaten sudah menjadi modal sehingga mulyo optimistis bisa memenangkan Pilkada 2020.
Di klaten, ada tiga paslon yang bakal maju pada kontestasi Pilkada Klaten 2020. Selain Sri Mulyani-Yoga Hardaya, ada paslon Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT) diusung PAN, PKB, PPP, dan Partai Nasdem yang memiliki 11 kursi di DPRD Klaten. Sementara itu, paslon One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI) diusung Partai Demokrat, PKS, dan Partai Gerindra yang memiliki 13 kursi di DPRD Klaten.