klatentv.com- Menjelang berakhirnya kepemimpinan Sunarno dan Sri Hartini sebagai Bupati dan Wakil Bupati Klaten, program tilik Desa kembali dimunculkan. Meski menjadi pro dan kontra dan dikritik dari berbagai kalangan tetapi program dengan menggelar wayang kulit semalam suntuk tersebut tetap di laksanakan. program inipun muncul setelah anggaran untuk dewan kesenian senilai 3,2 M yang rencananya akan digunakan untuk kegiatan kesenian gagal di cairkan. Sudah satu Desa yang dikunjungi bupati dan wakil bupati klaten yaitu Desa Pakisan Kec. Cawas pada tanggal 15 oktober hari kamis kemarin.
Menurut ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Klaten yang sekaligus sebagai anggota DPRD Klaten Darmadi mengungkapkan bahwa melanjutkan program tilik Desa ini hanya sebuah kegiatan pemborosan anggaran APBD karena bisa dilihat dari program tilik Desa yang pernah dilaksanakan satu atau dua tahun yang lalu dampaknya bagi kemajuan pembangunan Desa tidak bisa dilihat karena memang tidak ada faedahnya bagi Desa-Desa yang telah menerima ataupun yang belum menrimanya.
Program tersebut banyak ditengarai dari berbagai kalangan masyarakat hanya program pencitraan belaka supaya bisa dilihat oleh rakyat sebagai bupati yang banyak melakukan derma (dermawan) kepada rakyat, Tilik Desa episode terakir ini sudah dimulai sejak tanggal 15 oktober kemarin Di Desa Pakisan kecamatan Cawas dan dilanjutkan hari selasa tanggal 20 oktober di Desa bentangan Kecamatan Wonosari lalu disusul ke Desa Kedungan Kecamatan Pedan, Desa Randulanang kecamatan Jatinom, Desa Kebondalem Kecamatan Prambanan dan diakiri pada hari Kamis 5 oktober 2015 di Desa Karangnongko Kecamatan Karangnongko.
Dugaan Kuat bahwa tilik Desa ini hanya program sambil menyelam minum air itu dari enam Desa yang dikunjungi tersebut acaranya sama pagelaran wayang kulit, kegiatan ini sudah jelas akan menyedot masayarakat yang sangat banyak dan luas. Tetapi dia sebagai pendukung salah satu calon tidak merasa kawatir dengan kegiatan itu sebagai tindakan kampanye terselubung untuk memenangkan salah satu calon rivalnya. Dia sangat percaya bahwa masyarakat Klaten sudah cerdas-cerdas didalam memilih calon pemimpin mereka ke depan siapa yang pantas dan bagaimana orangnya.